RAKYAT PRIANGAN, Teknoto- Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2021, tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai lebih dari 70% dari total populasi penduduk yaitu 273,8 juta.
Selain itu, penetrasi penggunaan perangkat smartphone yang tinggi memungkinkan akses mudah ke berbagai aplikasi dan layanan online, termasuk media sosial, e-commerce, transportasi online, dan perbankan digital. Hal ini telah mengubah cara masyarakat berinteraksi dan melakukan transaksi.
Selanjutnya meningkatnya jumlah platform e-commerce, seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada, serta adopsi metode pembayaran digital, telah mendorong pertumbuhan perdagangan online di Indonesia. E-commerce juga memberikan kesempatan bagi pelaku industri kecil menengah (IKM) untuk memasarkan dan menjual produk mereka secara online.
Baca Juga: Diduga Ransomware dan Serangan Siber, Aplikasi BSI Mobile Banking Masih Tidak Bisa Diakses Sudah 2 Hari
Dari aspek regulator, pemerintah juga mendorong beberapa program nasional untuk mendukung transformasi digital diantaranya adalah Indonesia Digital Economy Vision 2020, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, Palapa Ring, Program Pemberdayaan Ekonomi Digital (PPED), dan Making Indonesia 4.0.
Akan tetapi, upaya dan program-program yang telah dilakukan dalam mendorong transformasi digital nasional tersebut, perlu diiringi dengan upaya peningkatan keamanan siber. Sepanjang tahun 2022 yang lalu, tercatat hampir satu miliyar serangan siber berupa anomaly trafik yang masuk ke Indonesia. Salah satu risiko dari serangan siber adalah kerugian finansial.
Salah satu data menarik yang disajikan oleh World Economic Forum yaitu rata-rata kerugian finansial yang dialami oleh industri manufaktur dan retail di Amerika Serikat sebesar hamper 50 juta USD. Kemudian jika melihat lagi insiden siber yang menimpa Bank Central Bangladesh pada tahun 2016, menyebabkan sekitar 101 juta USD hilang.
Baca Juga: Siapa Saja Kamu Beruntung Ikuti Top up ShopeePay pakai DIGI Berhadiah Jutaan Rupiah, Berikut Caranya, Catat!
Tentunya, disamping dampak positif yang didapatkan dari perkembangan teknologi informasi saat ini, sangat penting juga untuk memperhatikan aspek keamanan sibernya, khususnya bagi Industri Kecil Menengah.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa Industri Kecil Menengah (IKM) memiliki peran yang signifikan dalam perekonomian nasional Indonesia diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Penciptaan Lapangan Kerja: IKM merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar dalam penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun 2020, sektor IKM menyerap lebih dari 97% tenaga kerja di sektor non-pertanian. Ini membantu mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2. Pertumbuhan Ekonomi Lokal: IKM berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di berbagai daerah di Indonesia. Bisnis-bisnis IKM mendukung siklus ekonomi lokal dengan membeli bahan baku dari petani atau produsen lokal, menyediakan produk atau layanan kepada konsumen setempat, dan membayar pajak dan iuran kepada pemerintah daerah. Hal ini membantu meningkatkan pendapatan daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Baca Juga: Apa Keunggulan Menabung di BSI Kantor Cabang Seluruh Priangan? Simak Informasi Ini Untuk Rujukan Kamu!
3. Diversifikasi Ekonomi: IKM memiliki potensi untuk mengurangi ketergantungan pada sektor ekonomi tertentu, seperti sektor migas atau industri berat. IKM berperan dalam mengembangkan beragam sektor, seperti kerajinan, makanan dan minuman, tekstil, fashion, teknologi informasi, dan banyak lagi. Hal ini membantu mengurangi risiko yang terkait dengan tergantung pada sektor yang terbatas, serta mendorong keberlanjutan ekonomi.
4. Inovasi dan Kreativitas: IKM sering kali merupakan tempat bagi inovasi dan kreativitas. UMKM cenderung memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam mengadopsi teknologi baru, menciptakan produk unik, dan merespons tren pasar dengan cepat. Hal ini membantu menggerakkan kemajuan ekonomi, meningkatkan daya saing nasional, dan mendorong pengembangan industri kreatif.
5. Perluasan Pasar dan Ekspor: IKM juga berperan dalam memperluas pasar domestik dan meningkatkan ekspor Indonesia. Sebagai produsen lokal, IKM dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dengan produk-produk berkualitas. Selain itu, IKM juga dapat berkontribusi pada ekspor dengan menghasilkan produk yang berkualitas dan kompetitif yang dapat memasuki pasar internasional.
Baca Juga: Sosok dr Soetomo Menjadi Sandaran Kebangkitan Bangsa Indonesia yang Berhasil Membakar Bara Api Perjuangan
Dalam dunia yang semakin terhubung dan tergantung pada teknologi, industri kecil menengah (IKM) dihadapkan pada tantangan yang semakin kompleks dalam menjaga keamanan siber mereka.
Sementara penting bagi IKM untuk mengakses keuntungan digital dan mengoptimalkan operasi mereka, mereka juga harus menghadapi ancaman yang beragam seperti serangan malware, serangan phishing, pencurian data, dan masih banyak lagi.
Berikut ini beberapa tantangan khusus yang dihadapi oleh industri kecil menengah dalam menghadapi keamanan siber diantaranya sebagai berikut:
Baca Juga: Abon Ikan Nila Desa Bangunharja Menarik Perhatian Menteri Sandiaga Uno: Peluang Usaha Olahan Ikan Tawar Besar!
1. Keterbatasan Sumber Daya dan Anggaran
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh IKM adalah keterbatasan sumber daya dan anggaran. Mereka mungkin tidak memiliki tim keamanan khusus atau anggaran yang cukup untuk melindungi diri mereka dari ancaman keamanan siber. Belum adanya pemahaman yang cukup tentang pentingnya keamanan siber dan kurangnya alokasi anggaran yang memadai sering menjadi hambatan dalam menerapkan solusi keamanan yang efektif.
2. Kurangnya Kesadaran dan Pendidikan tentang Keamanan Siber
IKM sering kali kurang memiliki kesadaran dan pemahaman yang cukup tentang ancaman keamanan siber yang mereka hadapi. Karyawan dan pemilik usaha mungkin tidak sepenuhnya menyadari praktik keamanan yang baik atau serangan siber yang umum terjadi seperti phishing atau social engineering. Kurangnya pendidikan dan pelatihan tentang keamanan siber dapat meninggalkan celah yang dimanfaatkan oleh penyerang.
3. Kompleksitas Infrastruktur Teknologi
IKM sering kali menghadapi tantangan dalam mengelola infrastruktur teknologi mereka. Mereka mungkin memiliki jaringan yang kompleks, perangkat keras dan perangkat lunak yang beragam, serta sistem yang tidak selalu terintegrasi dengan baik. Mengamankan dan memantau seluruh infrastruktur ini dengan tepat dapat menjadi tugas yang rumit dan memerlukan pengetahuan teknis yang mendalam.
Baca Juga: Peluang Usaha Jualan Produk Digital, Modal Sekali Cuan Berkali-kali
4. Ketidakmampuan Mengikuti Perkembangan Teknologi dan Ancaman Baru Ancaman keamanan siber terus berkembang dengan cepat, dan serangan baru muncul secara teratur. IKM mungkin kesulitan mengikuti perkembangan
teknologi dan tren keamanan terbaru. Kurangnya pembaruan sistem, perangkat lunak, atau kebijakan keamanan yang relevan dapat meninggalkan celah yang bisa dimanfaatkan oleh penyerang.
Adapun langkah penting sebagai upaya penerapan keamanan siber yang dapat dilakukan oleh IKM diantaranya sebagai berikut :
1. Evaluasi Risiko dan Kebutuhan
Langkah pertama dalam penerapan keamanan siber adalah melakukan evaluasi risiko dan kebutuhan perusahaan. Identifikasi aset penting, seperti data pelanggan, keuangan, dan kekayaan intelektual, serta identifikasi ancaman yang mungkin dihadapi. Dengan pemahaman yang jelas tentang risiko yang spesifik, IKM dapat merencanakan langkah-langkah keamanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Baca Juga: Kangkung Bangkok: Peluang Bisnis Menjanjikan yang Tersembunyi di Balik Panen Mahasiswa ITB RU Tasikmalaya
2. Kebijakan Keamanan dan Kesadaran Karyawan
IKM harus mengembangkan kebijakan keamanan yang jelas dan terstruktur. Kebijakan ini harus mencakup praktik keamanan seperti penggunaan kata sandi yang kuat, akses terbatas terhadap data sensitif, kebijakan penggunaan perangkat pribadi di tempat kerja, dan kebijakan keamanan jaringan. Selain itu, penting untuk meningkatkan kesadaran karyawan tentang ancaman keamanan siber dan melibatkan mereka dalam pelatihan terkait keamanan siber.
3. Perlindungan Data yang Kuat
IKM harus melindungi data mereka dengan menggunakan teknologi enkripsi. Data sensitif harus dienkripsi baik dalam penyimpanan maupun saat transit. Selain itu, penting juga untuk mencadangkan data secara teratur dan menjaga salinan cadangan tersebut di lokasi yang aman. Hal ini akan membantu memulihkan data yang hilang atau rusak akibat serangan siber.
4. Penggunaan Antivirus/Antimalware
Instalasi perangkat lunak antivirus/antimalware yang handal adalah langkah penting dalam meningkatkan keamanan siber. Perangkat lunak antivirus/antimalware dapat mendeteksi dan menghapus program jahat yang mencoba memasuki sistem/perangkat yang digunakan.
5. Pengelolaan Akses Pengguna
IKM perlu menerapkan kebijakan pengelolaan akses pengguna yang ketat. Ini termasuk pemberian hak akses yang tepat kepada karyawan berdasarkan tanggung jawab mereka, serta peninjauan dan pencabutan akses secara berkala. Penggunaan otentikasi dua faktor juga dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan saat login ke sistem.
6. Penilaian Keamanan Rutin
IKM harus secara teratur melakukan penilaian keamanan dan pengujian penetrasi untuk mengidentifikasi celah keamanan dalam infrastruktur mereka. Hal ini membantu mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan sebelum mereka dieksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sebagai penutup artikel ini, dapat kita simpulkan bahwa pelaku industri kecil menengah di Indonesia perlu menyadari pentingnya keamanan siber dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri mereka dari serangan siber.
Baca Juga: Apa Itu Energi Terbarukan? Cara Mengubah Masa Depan Indonesia yang Berkelanjutan
Dengan mengidentifikasi risiko, mengembangkan kebijakan keamanan yang kuat, melindungi data, mengamankan jaringan dan perangkat, mengelola akses pengguna, serta melakukan penilaian keamanan rutin, IKM dapat melindungi diri dari ancaman keamanan siber yang ada.
Dalam era digital yang kompleks ini, investasi dalam keamanan siber merupakan langkah penting bagi pertumbuhan dan kesinambungan IKM.
Keamanan siber bukanlah hal yang dapat diabaikan, dan investasi dalam keamanan akan membawa manfaat jangka panjang bagi pelaku industri kecil menengah di Indonesia.***
Penulis: Ricky Aji Pratama, Sandiman Ahli Muda, BSSN.
Artikel Terkait
Tahukan Kamu? Roket Starship Kapal Antariksa Terbesar yang Pernah Dibuat Oleh Manusia
Tahukan Kamu? PT Dirgantara Indonesia Perusahaan Pembuat Pesawat Terbang Pertama di ASEAN, Warisan BJ Habibie
Spesifikasi N 250 Si Gatotkaca Pesawat Buatan Indonesia yang Membuat Takjub Dunia
Apa Itu Energi Terbarukan? Cara Mengubah Masa Depan Indonesia yang Berkelanjutan
Honda Cross Cub 110 Harga Terkini Dibandrol 27 Juta, Gesit dan Tampil Gaya Klasik Gesit Cocok Berpetualang