Spesifikasi N 250 Si Gatotkaca Pesawat Buatan Indonesia yang Membuat Takjub Dunia

- Rabu, 10 Mei 2023 | 20:50 WIB
Pesawat Terbang Indonesia N250 Gatot Kaca  (Foto: airpaz.com)
Pesawat Terbang Indonesia N250 Gatot Kaca (Foto: airpaz.com)



RAKYAT PRIANGAN, Teknoto- Beberapa tahun yang lampau penulis pernah mengikuti pameran Dirgantara di Kota Kembang Bandung, bersama para pelajar dan mahasiswa, pada saat itu Allhamdulilah kami diberikan kesempatan untuk melihat dan menyentuh pesawat legendaris Sang Gatotkaca, N 250 pesawat buatan Indonesia.

Seperti apakah pesawat buatan Indonesia yang membuat bangga ini?

Pesawat N 250 adalah pesawat penumpang sipil (airliner) regional komuter turboprop rancangan asli IPTN (Sekarang PT Dirgantara Indonesia,PT DI, Indonesian Aerospace), Indonesia. Menggunakan kode N yang berarti Nusantara menunjukkan bahwa desain, produksi dan perhitungannya dikerjakan di Indonesia.

Baca Juga: Husein Ali Rafsanjani Kasus Guru di Pangandaran Dibidik BKN, Bupati Jeje dan Susi Pudjiastuti Turun Tangan

Rencana pengembangan N 250 pertama kali diungkap PT IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia, Indonesian Aerospace) pada Paris Air Show 1989. Pembuatan prototipe pesawat ini dengan teknologi fly by wire pertama di dunia dimulai pada tahun 1992.

N 250 rencananya akan dibuat empat pesawat prototipe (prototype aircraft - PA) yaitu PA-1, PA-2, PA-3, dan PA-4. Akan tetapi hanya dibuat 2 pesawat prototip saja menyusul diberhentikannya program pengembangan.

PA-1 dengan sandi Gatotkaca, 50 penumpang, terbang perdana (first flight) selama 55 menit pada tanggal 10 Agustus 1995.

Baca Juga: Loker Guru di Pangandaran Telah Dibuka, Simak Informasi Lengkapnya


PA-2 dengan sandi Krincing Wesi, N 250 -100, 68 penumpang terbang perdana (first flight) pada tanggal 19 Desember 1996.

N250 adalah pesawat komersial yang dikembangkan oleh IPTN (Indonesian Aircraft Industry) pada tahun 1990-an. Pesawat ini memiliki kapasitas 50-70 penumpang dan dirancang untuk melayani penerbangan jarak pendek dan menengah di wilayah Asia Tenggara.

N250 menggunakan teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi dan performanya, seperti mesin turboprop Pratt & Whitney PW127 dan baling-baling yang dirancang khusus untuk mengurangi kebisingan dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.

 

Baca Juga: Warmindo Stamina, Rekomendasi Tempat Makan yang Simple dan Buka 24 Jam di Kota Tasikmalaya

Selain itu, pesawat ini juga menggunakan material komposit untuk mengurangi bobotnya, sehingga membuatnya lebih hemat bahan bakar.

Sayangnya, produksi N 250 mengalami beberapa masalah, termasuk kekurangan dana dan masalah teknis, sehingga produksi harus dihentikan setelah hanya 6 pesawat yang berhasil diproduksi.

Meskipun demikian, N 250 menjadi tonggak sejarah bagi industri dirgantara Indonesia, karena merupakan pesawat pertama yang dirancang dan diproduksi secara mandiri oleh perusahaan nasional.

Meskipun N 250 tidak berhasil mencapai kesuksesan komersial, proyek ini telah memberikan banyak pelajaran berharga bagi industri dirgantara Indonesia, termasuk tentang pentingnya pengembangan teknologi dan investasi yang memadai.

Baca Juga: Tahukan Kamu? PT Dirgantara Indonesia Perusahaan Pembuat Pesawat Terbang Pertama di ASEAN, Warisan BJ Habibie

Pada akhirnya, kegagalan N 250 menginspirasi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk lebih ambisius dan mengembangkan pesawat yang lebih maju dan canggih.

Penulis yakin jika di masa yang akan datang, pelajar dan mahasiswa Indonesia bisa kembali membangunkan kembali si Gatotkaca N 250 dan dapat mengudara kembali di langit Nusantara, dengan syarat pelajar dan mahasiswa Indonesia harus terus belajar berkarya, serta berinovasi tiada henti, semangat!

Artikel ini ditulis oleh Arip Nurahman, M.Pd seorang dosen di Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut, Jawa Barat.***

Editor: Syarif Hidayat

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X