RAKYAT PRIANGAN - Pentolan suporter Arema, Yuli Sumpil menentang aksi sekelompok suporter yang mengatasnamakan Arek Malang saat unjuk rasa dan menghancurkan logo Arema, Minggu (29/1).
Mengetahui hal tersebut, Yuli Sumpil beserta Aremania lainnya mengikuti rapat koordinasi dengan manajemen Arema di depan kantor Arema FC, Selasa (31/1).
Yuli Sumpil menilai, tindakan tersebut tak menghormati perjuangan Aremania yang selalu memberikan dukungan kepada tim kesayangan.
"Ribuan Aremania mengorbankan jiwa raganya untuk lambang yang sangat sakral itu, ke mana-mana kita diserang demi nama Arema," ucap Yuli Sumpil
"Logo kita (Arema) dihancurkan lawan itu kita sakit hati, apalagi yang merusak teman kita sendiri yang mengaku Aremania." lanjut Yuli Sumpil
Atas ucapan Yuli Sumpil itu, salah satu ayah korban Tragedi Kanjuruhan, Devi Athok merasa kecewa sebab Yuli Sumpil seakan hanya mementingkan logo Arema daripada mengawal jalannya kasus Tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Bus Arema FC Dirusak Hingga Pecah. Netizen: Lebih Baik Mengundurkan Diri Sam
“Sangat disayangkan, dia (Yuli Sumpil) kan sebagai figur dari Aremania,” kata Devi, saat menjalani sidang Tragedi Kanjuruhan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (31/1) malam.
Yuli Sumpil tidak pernah terlihat ikut mengawal jalannya proses hukum Tragedi Kanjuruhan yang dimana korbannya adalah Aremania.
"Gimana slogan Satu Jiwanya, melihat saudara-saudaranya dibantai seperti itu masak masih mementingkan logo, seharusnya lebih mengawal korban dan keadilan saudara-saudaranya di (proses) hukum ini,” Lanjut Devi
“Berarti kan sudah tidak Salam Satu Jiwa,” tambah Devi.
Sampai saat ini, proses hukum Tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban tersebut masih berjalan.***
Artikel Terkait
Egy Maulana Vikri Resmi Berseragam Dewa United
Dewa United Banten Telan Kekalahan Pertama di Series 2 IBL 2023 Malang Dari Prawira Harum Bandung
Rezaldi Hehanusa Debut Manis Bersama Persib, Bule: Saya Persembahkan Assist Tersebut Untuk Bobotoh