Seminar Nasional Sejarah, Prof Agus Mulyana Mengungkap Tabir Peluang Pembangunan Jawa Barat Selatan

RAKYAT PRIANGAN- Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia, Prof Agus Mulyana, mengungkapkan masuknya orang Eropa Belanda ke Nusantara dan menetap beberapa abad lamanya memiliki misi untuk menguntungkan negara mereka.

Banyak cara orang Eropa Belanda agar dapat menguntungkan pihaknya dengan cara membeli hasil bumi dengan harga murah dari tuan rumah.

Untuk menjalankan bisnis mereka dan mempermudah transportasi antar pulau, kemudian mereka membangun kereta yang jalurnya langsung berhubungan pelabuhan-pelabuhan yang strategis salah satunya dengan pelabuhan Batavia, Cirebon, Cilacap.

Baca Juga: Perubahan nama Ciamis jadi Galuh, Ini Analisis Pakar Sejarah Prof Nina Lubis Pada Seminar Nasional di STIABIRU

Pembangunan jalur kereta tidak hanya menguntungkan pada bidang ekonomi saja, tapi pada bidang pertahanan mileter.

Atas pembangunan jalur kereta api di Priangan Timur ini sangat strategis untuk pertahanan militer.

Salah satunya yakni untuk menyimpan perlengkapan senjata perang yang didukung oleh lingkungan yang jauh dari pemukiman masyarakat didukung dengan udara yang sehat sebagai tempat yang cocok untuk latihan militer.

Baca Juga: Pesisir Pantai Selatan Terabaikan dalam Pembangunan, Prof Susanto Zuhdi 'Jangan Menjadi Timpang'

"Nyatanya pembuatan jalur kereta ini sangat menguntungkan ketika pertahanan Belanda terdesak dari musuh. Musuh-musuh banyak berdatangan dari Utara dan Belanda melarikan dari melalui jalur kereta kearah Selatan menuju Australia," kata dia, pada saat menjadi narasumber pada Seminar Nasional di STIABI Riyadul 'Ulum, Tasikmalaya, Sabtu, 26, November 2022.

Oleh sebab itu, Prof Agus Mulayan menerangkan bahwa ada ungkapan “Jas Merah” jangan melupakan sejarah.

Sebagai anak bangsa harus belajar dari sejarah sebagai batu loncatan menghadapi rintangan dimasa yang mendatang.

Baca Juga: Sinopsis Weak Hero Class 1 : Comeback Drama Park Ji Hoon yang Super Keren!

Itulah kata bapak pahlawan proklamasi kita yang sekaligus menjadi presiden pertama RI, Soekarno.

Lebih lanjut ia menerangkan negara ini sudah beberapa kali mengalami penderitaan dengan datangnya orang asing yang menginginkan kekuasaan di wilayah Nusantara.