Biografi Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Pejuang Pendidikan Kabupaten Garut, Google Memperingati Ulang Tahun 169

RAKYAT PRIANGAN, Sejarah- Rabu, 29 Maret 2023 google doodle merayakan ulang tahun ke 169 Raden Ayu Lasminingrat.

Raden Ayu Lasminingrat merupakan tokoh perempuan yang sangat berpengaruh di Nasional asal Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Seorang pejuang perempuan yang memperjuangkan hak kaum pribumi untuk mengenyam pendidikan.

Baca Juga: Nasib Piala Dunia U20 Diujung Tanduk! Erick Thohir Meminta Doa Untuk Menemui FIFA di Swiss

Dalam Biografi singkat Raden Ayu Lasminingrat merupakan putri sulung dari pasangan Raden Haji Muhamad Musa dan Raden Ayu Ria. Haji Muhammad Musa penghulu dan sastrawan Sunda.

Diketahui pada masa kolonialisme, pendidikan bagi bumiputera maupun bumiputeri belumlah menjadi hak asasi warga pada waktu itu, terutama bagi para perempuan.

Akan tetapi, Raden Haji Muhamad Musa sadar akan pentingnya pendidikan untuk masyarakat sehingga ia mendirikan sebuah sekolah Eropa (Bijzondere Europeesche School) dengan membayar dua guru Eropa.

Baca Juga: Hasil FIFA Matchday: Skor Imbang 2-2, Jordi Amat Selamatkan Indonesia dari Kekalahan

Bukan hanya bangsa pribumi, tetapi orang Eropa dalam hal ini Belanda, mendapatkan pendidikan secara bersama dan setara.

Kontrolir Levisan atau Levyson Norman, seorang sekretaris Jendral Pemerintah Hindia Belanda yang akrab dengan ayah Lasminingrat tersebut mengajarkan kemampuan menulis kepada pelajar. Selain itu pun mengajarkan bahasa Belanda.

Ini adalah sebuah sekolah yang menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang yang berbeda.

Sedangkan Raden Ayu Lasminingrat merupakan seorang perempuan yang berbakat dan berdedikasi tinggi terhadap pendidikan. Ini terbukti ia banyak belajar banyak hal, termasuk membaca, menulis, Bahasa Belanda, serta tentang kebudayaan barat.

Baca Juga: Separuh Jiwa Irwan Ardiansyah Didekasikan Untuk Kemajuan Balap Motor Indonesia Kin Telah Tiada, Selamat Jalan!

Lasminingrat punya cita-cita untuk memajukan peranan dan kesetaraan derajat perempuan seperti Dewi Sartika dan Kartini di masa depan.