• Jumat, 22 September 2023

Sejarah Hari Pendidikan Nasional, Perlawanan Ki Hadjar Dewantara Demi Pendidikan Indonesia

- Selasa, 2 Mei 2023 | 11:48 WIB
Sejarah Hari Pendidikan Nasional, Perlawanan Ki Hadjar Dewantara Demi Pendidikan Indonesia (adjar.grid.id)
Sejarah Hari Pendidikan Nasional, Perlawanan Ki Hadjar Dewantara Demi Pendidikan Indonesia (adjar.grid.id)

RAKYAT PRIANGAN, Pendidikan- Hardiknas atau Hari Pendidikan Nasional biasa diperingati pada tanggal 2 Mei setiap tahunnya bertepatan dengan hari lahir Ki Hadjar Dewantara.

Tanggal 2 Mei ditetapkan Hari Pendidikan Nasional sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 67 Tahun 1961 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur.

Perjuangan Ki Hadjar Dewantara adalah saksi sejarah hari pendidikan nasional yang ditetapkan di Indonesia.

Baca Juga: Buku Catatan Ekonomi dan Pendidikan Pengasuh Pesantren Raudhatul Irfan Mengisahkan Tentang Motivasi Hidup

Keberanian Ki Hadjar Dewantara mengkritik penjajah terkait pemerataan pendidikan untuk seluruh rakyat Indonesia menjadi titik tolak pendidikan di Indonesia.

Ki Hadjar Dewantara memiliki nama Raden Mas Soewardi, lahir 2 Mei 1889 dan meninggal pada 26 April 1959.

Dirinya diasingkan ke Belanda bersama Ernest Douwes dan Tjipto Mangunkusumo karena mengkritik keras kebijakan Hindia Belanda yang menutup akses pendidikan untuk pribumi sehingga dikenal "Tiga Serangkai".

Baca Juga: Biografi Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Pejuang Pendidikan Kabupaten Garut, Google Memperingati Ulang Tahun 169

Pada saat itu pendidikan mulai berkembang namun hanya ekslusif untuk orang Belanda dan kalangan atas saja.

Sedangkan Ki Hadjar Dewantara berpendapat bahwa pendidikan itu harus merata ke seluruh pelosok Indonesia agar menjadi bangsa yang maju, cerdas dan berpendidikan.

Pulang dari pengasingan Ki Hadjar Dewantara mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa bersama Tiga Serangkai tersebut.

Pasca kemerdekaan Ki Hadjar Dewantara diangkat sebagai Menteri Pendidikan, filosofi dan tiga semboyannya hingga sekarang masih dikenal dalam dunia pendidikan.

Baca Juga: Film Buya Hamka Akan Capai 1 Juta Penonton Setelah Libur Lebaran Usai

Ing Ngarso Sung Tulodo artinya 'Di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik'
Ing Madyo Mangun Karso artinya 'Di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide'
Tut Wuri Handayani artinya 'Di belakang, guru harus bisa memberikan dorongan atau arahan'

Halaman:

Editor: Azhar Fakhru Rijal

Sumber: CNN Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X