Rakyat Priangan - warga RW 04 Jalan Pedestrian Cihideung menunggu itikad baik dari Pedagang Kaki Lima untuk menemui mereka. Hal tersebut buntut dari habisnya batas sabar warga sekitar yang menginginkan kawasan Pedestrian sesuai peruntukannya, yaitu bagi para pejalan kaki tanpa adanya PKL.
Beberapa waktu lalu, warga di wilayah tersebut menyerukan penolakan dengan spanduk yang terbentang di tengah kawasan Pedestrian. Namun pada kamis siang spanduk tersebut dicabut.
Perwakilan warga yang juga tokoh karang taruna Agung menuturkan, sikap warga bukan tanpa alasan, usai PKL berjualan selalu banyak sampah yang berserakan. Selain itu warga jarang dilibatkan dalam segala bentuk keputusan.
Baca Juga: Harga Foto Wedding di Tasikmalaya Turun, Ini kata Fotografer
"Diturunkan lagi karena ada kesepakatan dengan pol pp ada juga perwakilan PKL yang katanya mau ikut aturan warga. Kami tunggu 1 kali 24 jam jika tidak ada itikad baik perwakilan PKL menemui kami, maka terpaksa kita menaikan lagi banner tersebut," ujar Agung kepada wartawan (02/02).
Sementara itu perwakilan Ketua PKL Cihideung hingga kamis siang belum memberikan tanggapan terkait penolakan warga.
"Jika Jalan Cihideung ada PKL kenapa harus ditata jadi Pedestrian, sama saja seperti Jalan Cihideung sebelum ditata, ada PKL juga." pungkas Agung.
Artikel Terkait
Enam Bulan Tak Cari Nafkah Keluarga, Pedagang Kaki Lima Cihideung Tasikmalaya Buat Mame Protes Kekecewaan
Sensasi Malam Tahun Baru 2023 di Kawasan Pedestrian HZ dan Cihideung Sayang Untuk Dilewatkan
Malam Tahun Baru, Pedestrian Hz dan Cihideung Kota Tasikmalaya ditutup untuk Kendaraan. Ini Tempat Parkirnya
16,5 Ton Sampah Hanya di Malam Tahun Baru. Jorok, Berserakan di Pedestrian Hz dan Cihideung