Rakyat Priangan, Kota Tasikmalaya - Aliansi aktivis dan masyarakat muslim Tasikmalaya (Al Mumtaz) menggelar aksi sebagai respon terhadap pembakar Al- Quran yang dilakukan oleh warga Swedia Rasmus Paludan, beberapa waktu lalu.
Dalam aksi yang digelar di depan Masjid Agung Kota Tasikmalaya ini, Al Mumtaz meminta berbagai pihak untuk merespon hal tersebut. Berbagai tuntutan pun disampaikan, mulai dari meminta sikap pemerintah Indonesia agar memutus hubungan dengan Swedia, serta meminta pihak PBB untuk menghukum pelaku sesuai aturan yang berlaku.
Sekretaris Al Mumtaz Abu Hamzi menilai, apa yang dilakukan Rasmus Paludan telah melukai hati seluruh umat muslim dunia, tidak terkecuali Indonesia dan Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: Ini Makna Dari Logo HUT Ke-20 Kota Banjar, Ada Bebeong Khas Sungai Citanduy Hingga Daun Tarum
"Kami sebagai warga muslim Tasikmalaya dan seluruh dunia merespon tindakan yang keji tersebut. Karena ini berkaitan dengan kitab suci yang diagung-agungkan kita," ujar Abu Hamzi.
"Agar tersampaikan dan didengar dunia. Point utamanya adalah mengecam tindakan tersebut, menuntut kepada pemerintah Swedia dan PBB serta Indonesia untuk melakukan tindakan tegas sesuai Undang-Undang yang berlaku," tegasnya.
Baca Juga: Hasya Mahasiswa UI Meninggal Dunia Usai Tertabrak Pajero Purnawirawan Polri, Malah Jadi Tersangka
Tak hanya berorasi, dalam aksi tersebut, Al Mumtaz juga menggelar pengajian dan dzikir bersama. Masyarakat terutama yang beragama Islam, diharapkan lebih peka untuk mencintai Al Quran sebagai kitab suci umat Islam.***
Artikel Terkait
Politisi Swedia Rasmus Paludan Bakar Al Qur'an. Kemlu: Indonesia Mengutuk Keras Aksi Tersebut