RAKYAT PRIANGAN, Kesehatan- Siapa tak mengenal Ibnu Sina bapak kedokteran dunia yang memiliki kisah hidup yang sangat inspiratif.
Ibn Sina, atau juga dikenal dengan nama Avicenna, adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan dokter terkenal dari Timur Tengah pada abad ke-10 dan ke-11.
Dia lahir pada tahun 980 di Bukhara, wilayah yang saat ini berada di Uzbekistan. Ayahnya, Abdullah, adalah seorang gubernur di daerah tersebut.
Baca Juga: Spesifikasi N 250 Si Gatotkaca Pesawat Buatan Indonesia yang Membuat Takjub Dunia
Sejak kecil, Ibn Sina sangat tertarik pada ilmu pengetahuan dan terus belajar di bawah bimbingan ayahnya. Ketika usianya masih belia, Ibn Sina telah menguasai bahasa Arab, Farsi, dan bahasa lainnya.
Dia juga telah mempelajari berbagai ilmu seperti filsafat, matematika, logika, kedokteran, astronomi, dan sejarah.
Ibn Sina sangat produktif dalam menulis dan menyelesaikan lebih dari seratus karya selama hidupnya. Karya terkenalnya adalah "Al-Qanun Fi Al-Tibb" atau "Kanon Kedokteran" yang merupakan buku panduan kedokteran yang terkenal dan digunakan di Eropa dan Timur Tengah selama lebih dari 600 tahun.
Baca Juga: Husein Ali Rafsanjani Kasus Guru di Pangandaran Dibidik BKN, Bupati Jeje dan Susi Pudjiastuti Turun Tangan
Ibn Sina juga dikenal sebagai seorang filsuf yang memadukan pemikiran Aristoteles dengan filsafat Islam. Karya filsafatnya yang terkenal adalah "Kitab Al-Shifa" atau "The Book of Healing", yang membahas berbagai topik seperti logika, metafisika, etika, dan psikologi.
Ibn Sina meninggal pada tahun 1037 di Hamadan, Iran, pada usia 57 tahun. Warisannya sebagai seorang ilmuwan dan dokter terkenal di Timur Tengah dan dunia Barat terus dikenang hingga saat ini.
Banyak sekolah dan institusi di Timur Tengah dan dunia Barat yang dinamakan menurut namanya.
Baca Juga: Loker Guru di Pangandaran Telah Dibuka, Simak Informasi Lengkapnya
"Kitab Al-Qanun Fi Al-Tibb" atau "The Canon of Medicine" adalah salah satu karya terbesar dari Ibnu Sina. Kitab ini menjadi salah satu referensi utama dalam bidang kedokteran selama berabad-abad dan terjemahannya menjadi populer di seluruh dunia.
Kitab ini terdiri dari lima jilid dan mencakup banyak topik termasuk anatomi, fisiologi, patologi, farmakologi, dan nutrisi.
Dalam bidang kedokteran, Ibnu Sina mengembangkan berbagai teori dan praktek medis yang masih dipakai hingga saat ini.
Baca Juga: Tahukan Kamu? PT Dirgantara Indonesia Perusahaan Pembuat Pesawat Terbang Pertama di ASEAN, Warisan BJ Habibie
Ia juga mengembangkan metode ilmiah dalam praktek kedokteran dengan melakukan pengamatan dan penelitian yang sistematis.
Jika para pelajar dan mahasiswa Indonesia bisa meneladani sosok Ibnu Sina, maka kemungkinan bidang kesehatan negeri ini bisa maju dan berkembang, Aamiin, Insha Allah.
Artikel ini ditulis oleh Arip Nurahman M.Pd, seorang dosen Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut, Jawa Barat.
Artikel Terkait
Murah Tapi Manjur! Cara Menghilangkan Komedo dengan Bahan Dapur, Ikuti Cara Berikuti Ini
Sudah Tahu Belum Cara Menghilangkan Komedo dengan Pasta Gigi, Baca Artikel Ini dan Catat Langkahnya!
Kulit Terbakar Matahari Apakah Sudah Tahu Bagaimana Cara Memulihkannya, Temukan Jawabannya pada Artikel Ini
Tahukah Kamu Cara Menyembuhkan Kulit Wajah Terbakar Sinar Matahari Cukup dengan Sayuran dan Tanaman Ini
Sudahkah Anda Tahu Cara Menggunakan Tespek Alat Tes Kehamilan, Simak Artikel Berikut Ini